PEKALONGAN,- Merebaknya
kabar kunci jawaban Ujian Nasional (UN) dipastikan adalah penipuan.
Pernyataan tersebut dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Olahraga
(Dindikpora) Kota Pekalongan. Dindikpora Kota Pekalongan memastikan hal
tersebut, setelah berkoordinasi dengan Polisi Republik Indonesia
(Polri).
“Kita pastikan kunci jawaban yang beredar, itu adalah
penipuan,” kata Kepala Dindikpora Kota Pekalongan, Agust Marhaendayana,
di kantornya pada
Minggu pagi (13/4).
Menurutnya, kepastian tersebut ia dapatkan setelah mengikuti
teleconference dengan Kapolri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Ia mengatakan, kunci jawaban tidak mungkin keluar ke publik. Sebab,
menurutnya kunci jawaban soal UN hanya dipegang olah beberapa orang saja
di Kemendikbud. Selain itu, menurutnya, kunci jawaban yang pernah
beredar pada tahun sebelumnya juga tidak pernah ada yang benar.
“Mau itu sms atau fotokopian, dari dulu penipuan,” kata Agust
Marhaendayana. Menurutnya, ia kasihan terhadap para siswa yang
sebelumnya menjadi korban penipuan tersebut. Meskipun, kata dia, ia
optimistis jika para siswa saat ini sudah tidak termakan isu kunci
jawaban.
Agust Marhaendayana mengatakan, ia yakin para guru juga
sudah memperingatkan para siswanya. “Belajar dari masa lalu, tentu para
guru memperingatkan siswanya agar tidak percaya kunci jawaban yang
beredar,” katanya. Sehingga, kata dia, pada UN tahun 2014, ia percaya
para siswa akan berusaha sendiri menjawab saol UN.
“Siswa mau
tidak mau harus menjawab sendiri,” kata Agust Marhaendayana. Selain
persoalan isu kunci jawaban yang sudah terantisipasi, setiap soal UN
yang akan diterima siswa menurutnya juga berbeda. Agust Marhaendayana
mengatakan, dalam satu ruang ujian tidak ada satu soal pun yang sama.
“Ada 20 paket soal berbeda di setiap ruangan,” katanya. Di setiap ruang
ujian, kata dia, juga hanya ada 20 siswa.
Adapun soal pengamana
soal UN, Agust Marhaendayana megatakan terjamin. “Dijamin aman, pihak
kepolisian menjaga ketat,” katanya sambil menunjuk ruang penyimpanan
soal ujian yang sedang diajaga olah sejumlah Polisi.